Taman Nasional Gunung Merbabu adalah sebuah taman nasional di Jawa Tengah yang diresmikan pada tahun 2004.
Pahami
[sunting]Sejarah
[sunting]Lanskap
[sunting]Flora dan fauna
[sunting]Iklim
[sunting]Masuk
[sunting]Biaya dan izin
[sunting]Berkeliling
[sunting]Lihat
[sunting]Lakukan
[sunting]Mendaki
[sunting]
Artikel atau bagian ini berisi tentang informasi jalur pendakian dari Taman Nasional Gunung Merbabu. Untuk panduan saat akan mendaki gunung, lihat Mendaki gunung. |
Gunung Merbabu cukup populer sebagai ajang kegiatan pendakian. Medannya tidak terlalu berat namun potensi bahaya yang harus diperhatikan pendaki adalah udara dingin, kabut tebal, hutan yang lebat namun homogen (hutan tumbuhan runjung, yang tidak cukup mendukung sarana bertahan hidup atau survival), serta ketiadaan sumber air. Penghormatan terhadap tradisi warga setempat juga perlu menjadi pertimbangan.
Jalur Selo
[sunting]Jalur pendakian Merbabu Via Selo saat ini menjadi jalur yang relatif lebih ramai dari jalur yang lainnya. Pemandangan yang indah dengan sabana yang menghampar membuat perjalanan menjadi lebih menyenangkan. Ditambah lagi dari jalur ini tetangga dekat gunung merbabu yaitu Merapi bisa terlihat dengan jelas.
Akses ke lokasi adalah yogyakarta atau Solo, jika dari Solo naik bus jurusan Semarang turun di kota Boyolali. Apabila dari kota Yogyakarta harus naik bus jurusan Solo turun di Kartasura, kemudian ganti bus jurusan Solo Semarang turun di kota Boyolali. Untuk menuju ke Selo dari kota Boyolali menggunakan bus kecil jurusan Selo. Bus yang langsung ke Selo agak jarang biasanya hanya sampai Pasar Cepogo, dan dari pasar Cepogo ganti lagi bus kecil yang menuju Selo. Dari kota Boyolali bus kecil yang menuju Selo ini tidak parkir di terminal Boyolali. Pendaki harus sedikit berjalan kaki ke Pasar Sapi di mana bus kecil jurusan Cepogo/Selo berhenti mencari penumpang.
Awal pendakian, pendaki akan disambut gapura selamat datang dari Taman Nasional Gunung Merbabu. Memasuki pintu hutan suasana jalanan kiri kanan dipenuhi pohon pinus dan lamtoro, di siang haripun akan terasa sejuk. Jalanan masih cukup landai hingga 15 menit perjalanan. Setelah berjalan 1-1,5 jam sampailah di pos 1 (Dok Malang). Pos ini masih berada di rimbunnya pepohonan.
Selepas pos 1, trek belum lah terasa cukup curam, ada satu tanjakan yang lumayan terjal dan di puncaknya adalah pos bayangan. Baru setelah berjalan 20 menit dari pos bayangan pendaki akan sampai di pos 2 (pandean) jarak dari pos 1-2 ini bisa dibilang panjang.
Selanjutnya, jarak antara pos 2 dan 3 tidaklah jauh. Sekitar 45 menit berjalan, pendaki akan sampai di pos 3 (Watu Tulis) pemandangan di Sini cukup indah dengan merapi yang cukup jelas jika tidak berkabut. Ditambah lagi dengan rimbunnya pohon-pohon edelweis. Sebaiknya istirahat sedikit lama di pos 3 ini.
Menuju pos 4 (Sabana 1) pendaki akan dihadapkan dengan trek yang cukup membuat nafas tersendat. Trek yang terjal dengan tanah yang mudah membuat tergelincir. Pilih jalan sedikit ke kiri untuk karena di sebelah kiri bisa mendapat pegangan.
Sabana 1 ini merupakan salah satu tempat menarik untuk berkemah, tempatnya yang datar dan pemandangannya yang indah mungkin menjadi alasan para pendaki memilih untuk mendirikan tenda mereka di sini. Namun angin di tempat ini cukup kencang, terlebih lagi sangat rawan badai.
Dari sabana 1 untuk menuju sabana 2 (pos 5) tidaklah diperlukan waktu yang lama. Sekitar 40 menit saja. Trek berupa tanjakan yang sedikit terjal meski tidak seterjal antara pos 3-pos 4 namun angin cukup kencang bila malam di tempat ini. setelah sampai puncak bukit kita akan berjalan menurun dan sampailah di pos 5 (sabana 2). Meskipun terpaan angin masih terasa besar tetapi menurut saya inilah tempat mendirikan tenda yang pas.
Jika menginginkan menikmati sunrise di puncak, sebaiknya mulai bangun jam 3 pagi untuk menyiapkan sarapan dan melakukan summit attack. Waktu tempuh ke puncak sekitar 1 – 1,5 jam. Kalau malas bangun pagi, sunrise bisa dinikmati di bukit sebelah timur sabana. Keuntungan jalur ini adalah, sunrise bisa dinikmati di sepanjang jalur pendakian.
Catatan: untuk para pendaki yang naik dari jalur Selo, kebutuhan air minum harus dibawa dari bawah/basecamp karena sepanjang perjalanan ke puncak tidak sumber air.
Beli
[sunting]Makan
[sunting]Minum
[sunting]Tidur
[sunting]Penginapan
[sunting]Perkemahan
[sunting]Pedalaman
[sunting]Tetap aman
[sunting]Tujuan berikutnya
[sunting]Kembali ke Magelang, Salatiga, atau Solo.
{{#assessment:park|outline}}