Lembah Baliem adalah sebuah wilayah di Papua. Dikelilingi oleh pegunungan setinggi 3.000 meter (10.000 kaki) membuat lembah ini praktis terisolasi dari sebagian besar pulau.
Kota
[sunting]Wamena adalah kota utama di Lembah Baliem, Papua Barat yang menjadi sebagai pintu gerbang untuk menjelajah ke dalam lembah. Kota ini adalah titik awal untuk tur dan perjalanan ke tanah suku Lani, Dani, Yali, dan Asmat. Tur dan trek ke tanah suku dengan jalan kaki bisa dipilih antara setengah hari hingga ekspedisi 30 hari.
Kota ini cukup fungsional dengan fasilitas-fasilitas dasar yang tersedia, meskipun biayanya jauh lebih mahal daripada Jayapura karena semuanya pada dasarnya dikirim dengan logistik.
Destinasi lainnya
[sunting]Lembah Baliem dan daerah sekitarnya menawarkan pemandangan desa di zaman batu. Pegunungan di selatan memberikan pemandangan yang luar biasa, walau hanya dapat diakses melalui udara dan/atau berjalan kaki.
Perjalanan hingga dua hari dapat dilakukan tanpa pemandu, tetapi sangat disarankan untuk menggunakan pemandu untuk waktu yang lebih lama dari dua hari. Jalan setapak hanya ada sedikit di beberapa tempat, ada tanda tidak, dan hampir tidak ada desa yang berbicara bahasa Inggris.
Mendaki dapat dilakukan dengan menyewa pemandu saja, atau pemandu dengan beberapa tukang angkut, hingga ekspedisi lengkap dengan pemandu, juru masak, dan tukang angkut yang banyak sehingga Anda hanya perlu membawa kamera.
Jalur ke pegunungan dari pedesaan ke tempat pendakian berupa jalan non-aspal hingga ke jalan setapak, dengan beberapa tempat dengan kemiringan curam, sehingga untuk menjalaninya Anda membutuhkan pemandu. Tanah longsor yang mengambil sebagian jalan setapak adalah hal yang biasa terutama selama musim hujan, sehingga bersiaplah untuk jalan memutar dan/atau menjelajahi hutan lebat. Jalur ke pegunungan biasanya mengandung banyak jalan naik turun saat Anda menyeberangi di dasar sungai atau lembah dan kemudian melewati celah gunung ke lembah tetangga. Ketinggian awal (Wamena) adalah sekitar 1.800 meter di atas permukaan laut (5.200 kaki) dan jalan yang harus dilewati sepanjang 3.000 meter (10.000 kaki).
Menuju ke sini
[sunting]Dengan pesawat
[sunting]Tidak ada jalan dari Jayapura ke Wamena. Cara paling tepat untuk mencapai Lembah Baliem adalah dengan terbang dari Jayapura dengan waktu sekitar 40 menit.
- 1 Bandara Wamena (IATA: WMX). Penerbangan antara Jayapura dan Wamena dioperasikan oleh Nam Air (anak perusahaan Sriwijaya Air), Trigana Air Service dan Wings Air (anak perusahaan Lion Air). Trigana Air Service juga melayani dari Timika. Susi Air mengoperasikan penerbangan ke lapangan terbang kecil lainnya di dataran tinggi Papua.
Berkeliling
[sunting]Ada jalan dari Wamena ke daerah selatan, tetapi sering terkena banjir dan sedikit jembatan. Oleh karena itu, berjalan kaki dan pesawat terbang tetap menjadi satu-satunya cara untuk bepergian di luar Wamena.
Angkutan umum di Wamena terdiri dari taksi bandara, taksi minivan (disebut Bemo) yang menjalankan rute tertentu, dan becak sepeda. Harga tergolong murah, bahkan untuk tarif "premium". Pastikan untuk bertanya harganya ke pengemudi sebelum naik.
Kendaraan sewaan pribadi (dengan sopir) biasanya berupa SUV kecil atau truk pikap 4X4 berukuran sedang.
Lihat
[sunting]Karena keterbatasan informasi, mayoritas wisatawan yang datang ke lembah ini pasti ditemani pemandu wisata. Ini adalah beberapa pemandangan yang Anda dapat lihat:
- Mumi Akima. Sebuah desa terpencil yang menampilkan mumi berusia 100 tahun. Daerah yang kurang turis karena aksesnya yang 'sulit'.
- Mumi Jiwika. Sebuah desa wisata yang berkembang di mana daya tariknya adalah mumi berusia 300 tahun yang diawetkan oleh asap. Ketahuilah bahwa mungkin ada "biaya" yang harus dibayar per orang jika mumi tersebut difoto dengan bantuan penduduk setempat.
Melakukan
[sunting]- Gua Contilola. Gua yang cukup dalam sehingga badan harus fit jika ingin menjelajahinya. Tepat di ujung bagian yang dapat dilalui dengan berjalan kaki adal perairan yang dapat diselami. Pastikan juga untuk membawa senter.
- [pranala mati] Festival Budaya Lembah Baliem. Acara tahunan yang memberi pengunjung pengetahuan umum tentang budaya suku-suku perbatasan Papua. Daya tariknya adalah tarian dan simulasi perang suku. €9,3.
Mendaki
[sunting]Kunjungi salah satu dari tiga pasar utama di Wamena dengan berjalan atau naik becak sepeda. Berkeliling pasar sangat menarik dan cukup aman. Pasar ini tidak terbatas pada produk segar dan buah-buahan tetapi lebih seperti pusat perbelanjaan terbuka - pakaian, makanan kaleng, elektronik, suku cadang mobil, peralatan pertanian, dan lain-lain. Jangan lupa untuk meminta izin sebelum mengambil foto.
Jembatan di seberang Sungai Baliem (dekat pasar utama) adalah tempat yang bagus untuk melihat penduduk setempat - mencuci pakaian, berenang, memancing, menggali kerikil - serta melihat banyak suku Dani & Yali yang berasal dari desa-desa terpencil datang ke kota untuk membeli atau berjualan di pasar.
Jika Anda merasa suka berpetualang dan terbiasa memakai dengan GPS, Anda dapat mengunjunginya tanpa pemandu, asalkan Anda melakukan riset tentang daerah tersebut dan memberi tahu seseorang tentang perjalanan Anda.
Perjalanan dari Wamena ke Ungurruk akan melalui desa-desa Papua, hutan, lembah yang dalam, dan pegunungan yang curam. Ada beberapa rute, untuk rute yang digunakan oleh penduduk setempat memakan waktu 3 hingga 4 hari, termasuk yang melalui Gunung Elit yang mengharuskan menuruni tangga kayu darurat selama 4 jam, terutama dalam kondisi hujan dan basah. Salah satu rute selatan Lembah Baliem memakan waktu sekitar 8 sampai 10 hari melalui desa, tapi itu juga melalui hutan dan dataran tinggi berlumpur. Anda memerlukan pemandu untuk menjelajahi bagian-bagian ini karena tempat tersebut tidak ada di peta, terkadang tidak ada jejak untuk diikuti, dan jelas tidak banyak orang yang bisa membantu jika terjadi sesuatu.
Beli
[sunting]Ketahuilah bahwa segala sesuatu di Wamena lebih mahal dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia karena hampir semua barang (termasuk bensin) diangkut melalui udara. Meski sudah ada pemerataan harga bahan bakar yang disamakan seperti di Jawa, itu hanya menurunkan sedikit harga komoditas.
- Pasar Ropan, Jl. Trikora, Kota Wamena. Satu-satunya toko kelontong di kota.
Makan
[sunting]- Martabak Terang Bulan Holland, Jl. Trikora, Wamena. Pilihan murtabak daging yang manis dan gurih. Mulai dari Rp 70.000.
- Rumah Makan Sukajadi, Jl. SD Percobaan. Sup bakso dan soto.
Minum
[sunting]- Pilamo Cafe & Bakery, Jl. Safri Darwin No. 2, Kota Wamena, ☏ +62 (969) 31162. Ini adalah salah satu dari sedikit tempat di Wamena di mana Anda dapat menikmati kopi setiap hari, ditemani dengan kue kering.
Air di sungainya terasa sejuk dan tampaknya aman untuk diminum (ini bukan saran yang sah, risiko ditanggung sendiri). Meskipun hal ini sama seperti mata air alami yang tersebar di pedesaan, siapa pun yang menjelajah ke pedalaman harus membawa filter air dan/atau bersiap-siap untuk merebus air.
Air kota Wamena tidak aman untuk diminum kecuali direbus dan disaring. Hotel dan restoran biasanya menyediakan air yang direbus dan disaring, dan menawarkan air kemasan dengan harga yang wajar. Ada sejumlah fasilitas pemurnian lokal yang memproduksi air minum dalam kemasan, umumnya tersedia dalam ukuran 1/2 liter hingga 20 liter.
Perlu diingat bahwa alkohol (dalam bentuk apapun) adalah barang ilegal dan tidak tersedia di Lembah Baliem.
Tidur
[sunting]Jangan harap akan ada pilihan penginapan yang mewah.
- 1 Baliem Valley Resort, Desa Sekan, Lembah Baliem. Sebuah resor milik orang Jerman yang menggabungkan rumah tradisional yang disebut Honai ke dalam bungalow dan makanan lokal ke dalam beberapa makanan modern. Pemiliknya juga menawarkan tur hingga satu pekan yang akan membawa Anda melihat langsung kegiatan suku-suku lokal. Resor ini berjarak 45 menit dari kota di lereng bukit. mulai dari $100.
- 2 Hotel Baliem Pilamo, Jl. Trikora No.114, Kota Wamena. Bisa jadi pilihan terbaik di kota Wamena. Hotel modern dengan kamar standar.
- 3 Hogorasuok Guesthouse, Wamena Kota, Wamena (Sekitar 15 menit dengan berjalan kaki dari bandara), uskomwamena@gmail.com. Dimiliki melalui asosiasi Belanda dan dikelola oleh pasangan orang Indonesia. Wismanya bersih, memiliki sekitar 5 kamar (2 atau 3 kamar ganda, 2 atau 3 kamar tunggal), kamar mandi bersama, dan dapur bersama (termasuk sarapan: roti, selai, buah), dan Wi-Fi gratis. Asosiasi ini merupakan bagian dari panti asuhan dan membantu pemuda Papua mendapatkan pelatihan kerja. Wisma yang pelayanannya sangat ramah.
Tetap aman
[sunting]Hampir tidak ada penerangan di malam hari sehingga menyulitkan untuk berjalan, tetapi secara keseluruhan daerah ini aman untuk berjalan bahkan dalam gelap. Untuk di kota, tetap waspada dan jangan mengenakan barang-barang mahal (uang, kamera, tas, perhiasan).
Pergi ke
[sunting]- Jayapura - kota terbesar di provinsi Papua.
{{#assessment:city|outline}}